Rabu, 20 Juli 2016

PLN Disjaya Gencar Meminimalisir Pencurian Listrik

Kamis, 21 Juli 2016 - Pencurian listrik oleh oknum-oknum masyarakat masih marak terjadi. Pencurian listrik ini memiliki modus yang bermacam-macam, namun tujuannya sama yakni agar tagihan penggunaan listrik menjadi lebih murah. Selain pencurian, cukup banyak juga masyarakat yang tidak membayar tagihan listrik meskipun telah menjadi pelanggan dan menggunakan listrik yang disalurkan oleh PT PLN (Persero).
PT PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) hingga saat ini terus gencar dalam meminimalisir terjadinya pencurian listrik. Beberapa solusi nyata juga telah dicanangkan dalam memberantas pencurian listrik. Salah satu diantaranya adalah pemasangan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU). Pencurian listrik dan pemasangan listrik yang asal-asalan oleh para pedagang kaki lima menjadi alasan Disjaya untuk memasang SPLU tersebut. Beberapa SPLU yang akan dipasang antara lain di daerah kompleks rusun Dakota dan Cengkareng.
Dalam memerangi permasalahan pencurian listrik ini, PT PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) memiliki cara-cara untuk mengetahui siapa pelaku pencurian listrik. Manajer Komunikasi, Hukum dan Administrasi PLN Disajaya Aries Dwiyanto mengungkapkan bahwa Disjaya kerap mendapatkan laporan dari masyarakat mengenai adanya pencurian listrik. Selain itu, Disjaya juga sering melakukan inspeksi dadakan dengan cara memeriksa langsung secara random pengguna atau pelanggan listrik yang sebelumnya memang sudah dicurigai.
Kecurigaan pada pelanggan bisa muncul dengan adanya indikasi-indikasi tertentu seperti tagihan penggunaan listrik yang lebih kecil dari konsumsi listrik. "Kita tahu listrik yang keluarkan sekitar 1 juta Kwh ternyata yan masuk (dibayar) cuma 700 KWh, di situ ada listrik ilegal, kami operasi di situ," tutur Aris yang dilansir oleh liputan6.com.
Selain itu, ada juga kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Disjaya dalam rangka memerangi pencurian listrik yakni dengan apel Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) terus dilakukan secara rutin oleh PLN Disjaya, mengingat bahaya dan dampak buruk yang disebabkan oleh penyalahgunaan listrik. Dalam kegiatan ini, PLN akan melihat sekaligus mengevaluasi kesiapan para mitra kerja yang akan melaksanakan kegiatan P2TL kepada sekitar 800 ribu pelanggan pada tahun 2016.

1 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus