Kamis, 28 Juli 2016

Site Visit Laboraturium Udiklat Bogor


     Siswa PLN pembidangan humas angkatan 53 Hari Kamis (28/7) ini melakukan site visit di Laboratorium Udiklat Bogor. Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari materi yang ditujukan bagi calon pegawai-pegawai PT PLN (Persero), dimaksudkan agar mampu mengenali PLN lebih jauh sebelum benar-benar diangkat menjadi pegawai PLN.
     Bersama Bapak Yahya Santoso selaku instruktur yang membimbing kami,pagi itu kegiatan dimulai dengan penjelasan dari beliau tentang proses listrik dari pembangkitan, transmisi hingga didistribusikan kepada pelanggan. Penjelasan berlangsung seru dan tidak membosankan, beliau mampu mengangkat suasana saat itu, memberi penjelasan disertai dengan candaan-candaan khas beliau. Sampai tiba saatnya waktu untuk istirahat.
     Pukul 13:30 kami mulai keluar dari kelas dengan membawa buku catatan seperlunya dan juga kamera. Perjalanan kami dimulai dari Gedung Soetomo. Di sana merupakan gedung yang menyimpan berbagai alat penampang dan perlengkapan mengenai transmisi. Di luar gedung terdapat banyak macam trafo, yaitu alat pengatur tegangan listrik yang biasa ditempatkan di jalur transmisi. Berguna untuk menurunkan tegangan di gardu induk listrik. Trafo juga terdiri dari trafo step up dan trafo step down. Trafo step up berguna untuk menaikkan tegangan, biasa digunakan di gardu induk yang berasal dari pembangkit. Sedangkan trafo stepdown berguna untuk menurunkan tegangan, biasa digunakan di gardu induk yang menuju gardu distribusi.
     Masih di gedung yang sama, kami juga dijelaskan mengenai gardu pengatur beban milik Udiklat Bogor. Di dalam ruangan yang kira-kira berukuran 3x3 itu, terdapat trafo, sekring dan saklar. Mendengar namanya, ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi yang sering kami lihat di rumah. Sekring dan saklar di sini berukuran besar, karena harus mengatur tegangan yang cukup tinggi untuk menyuplai Udiklat Bogor, yaitu sebesar 20000 volt atau 20KV. Dari 20KV listrik tersebut, masuk ke gardu yang berukuran 3x3 itu diturunkan menjadi 400 volt, dan distribusikan ke seluruh bangunan dan infrastruktur Udiklat Bogor yang membutuhkan listrik. Udiklat Bogor menggunakan 3 fasa, jadi jika salah satu atau bahkan dua fasanya mati, aliran listrik di Udiklat Bogor tidak akan “mati lampu”.
     Kemudian kami melanjutkan menuju Gedung Soetami. Gedung itu merupakan laboratorium pembangkit.  Terdapat mesing penggerak/pembangkit berupa diesel yang ukurannya cukup besar, mungkin sebesar bis kota yang biasa kami lihat. Kekuatannya adalah 10 silinder, yang mampu bergerak dan mampu menghasilkan listrik maksimal 4 MW. Besar kecilnya listrik yang dihasilkan, bergantung dengan besar generator yang digerakkannya. Mesin itu berbahan bakar solar industri, yang lebih kental dari solar biasa. “Sekali menyala dalam waktu kurang dari satu menit, sudah mampu menghabiskan solar sebanyak 100 liter”, ungkap Bapak Yahya saat itu.
     Di tempat itu juga terdapat berbagai piranti pendukung di tempat pembangkitan seperti mesin turbo charger, dan berbagai pernik instalasi yang disematkan di mesin-mesin pembangkit PLN. Di akhir pertemuan, kami dihadapkan pada dua buah diesel caterpillar yang berguna sebagai back up tenaga listrik jika aliran yang berasal dari jaringan transmisi PLN mati. Diesel itu otomatis akan menyala dan mengaliri listrik ke seluruh wilayah Udiklat Bogor. Sebelum kami mengakhiri perjalanan waktu itu, Bapak Yahya Santoso berkenan menunjukkan kepada kami bagaimana diesel bekerja. Beliau bersedia menghidupkan mesin tersebut. Dengan bantuan dua staf nya, diesel tersebut beroprasi. Mengeluarkan bunyi khas Pembangkit Listrik Tenaga Diesel, bunyi yang keras dan juga bau asap hasil emisi dari mesin tersebut.
     Dengan berakhirnya perjalanan di Gedung Soetami tersebut, berakhir pula perjalanan site visit kami hari itu. Kami menyempatkan berfoto-foto di ruangan pembangkit yang penuh dengan mesin-mesin besar tersebut. Dan tak lupa kami juga mengajak foto bersama Bapak Yahya Santoso, sebelum berpamitan dan mengakhiri kelas hari itu.

#HumasPLNproject #SiswaPrajabatan #UdiklatBogor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar