Kamis, 14 Juli 2016

Kisah Ibu Yuli dan Karakter Keprotokolan Presiden Jokowi

Pendekatan terkait keprotokoleran di era pemerintahan Joko Widodo berdasarkan pengalaman protokoler PT.PLN (Persero). Diungkapkan oleh Ibu Yuli R. Utami, selaku Analis Protokoler di PLN Kantor Pusat. Bahwa di setiap era kepresidenan, selalu ada karakter khusus dari protokoler masing-masing presiden. Beliau mengungkapkan salah satunya dari presiden Joko Widodo, yaitu:
  1. Kesederhanaan, Jokowi ketika memutuskan untuk menghadiri acara peresmian atau sekedar hadir karena diundang menginginkan kursi dengan jenis yang sama dengan tamu undagan lainnya. Mungkin kita pernah melihat ketika para pejabat menghadiri acara, kursi yag disediakan untuk mereka lebih baik, lebih nyaman dan lebih mahal dengan kursi untuk diduduki tamu lainnya. Bapak Presiden pada saat blusukan sangat suka mengunjung pedagang kaki lima hanya untuk sekedar melihat-lihat barang dagangan, say hello, bahkan membeli barang tersebut. Selain itu untuk warga tidak perlu susah payah untuk berfoto dengan presiden RI, Pak Jokowi selalu menawarkan kepada warga dan siapa saja yang ingin berfoto dengannya. Beliau tidak menyukai seremonial yang mewah, seperti pemasangan spanduk-spanduk yang mengotori jalanan kota dan tidak perlu adanya gambar presiden dan ibu negara di spanduk tersebut.
  2. Dinamika yang tinggi, protokoler kepresidenan selalu direpotkan dengan pergerakan Pak Jokowi yang sangat lincah, gesit, dan tidak terduga. Dampaknya , paspampres pada era Jokowi memilih untuk memakai sepatu running, karena jika harus memakai sepatu PDL (Pakaian Dinas Lapangan) tidak akan dapat mengimbangi pergerakan dari bapak presiden. Kemauan Jokowi untuk menghadiri suatu acara ataupun blusukan tidak dapat dijadwalkan  jauh-jauh hari sebelum hari kunjungan. Jika jadwal kunjugnan Pak SBY sudah diumumkan 2 minggu sebelum hari H, Pak Jokowi hanya membutuhkan 2 hari untuk menjadwalkan kunjungannya. Hal inilah yang sangat membuat kalang kabut bagian protokoler yang harus menyiapkan segala sesuatunya untuk keperluannya tersebut. Untuk rombongan kendaraan kepresidenan, Pak Jokowi mengingikan rombongan tidak terlalu panjang dengan alasan menyebabkan kemacetan. Untukitu beliau mengeluarkan kebijakan kepada para pejabat dan gubernur digabungkan kedalam satu bus, daripada menggunakan kendaraan dinasnya masing-masing.
  3. Tidak terlalu protokoler, rundown acara yang telah di buat oleh tim protokoler kepresidenan tidak selalu dipatuhinya, karena sebelum menghadiri acara peresmian beliau menyempatkan untuk blusukan, itulah yang membuatnya telat untuk menghadiri acara. Berbeda dengan Pak SBY yang berlatar militer yang disiplin dengan waktu.

Kegemaran Pak Jokowi:
1.     Dengan energy yang seakan tidak pernah habis, blusukan hingga larut malam dan makan di kaki lima hingga tengah malam adalah hal yang biasa.
2.    Makanan yang harus disajikan untuk Pak Jokowi harus lah makanan local atau jajanan pasar. Makanan barat seperti pizza, salad dan lain lainnya tidak akan di santap leh beliau karena memang selera beliau “ndeso”.
#HumasPLNProject #PLNUdiklatBogor #SiswaPrajabatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar