Komunikasi
organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu
jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi
lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah (Goldhaber dalam
Muhammad, 2009:67). Definisi ini mengandung tujuh konsep kunci yaitu proses,
pesan, jaringan, saling tergantung, hubungan, lingkungan dan ketidakpastian.
Masing-masing konsep kunci ini dijelaskan secara ringkas sebagai berikut.
1. Proses
Suatu
organisasi adalah suatu sistem terbuka yang dinamis yang menciptakan dan saling
mengukur pesan diantara anggotanya. Karena gejala menciptakan dan menukar
informasi ini berjalan terus-menerus dan tidak ada henti-hentinya maka
dikatakan sebagai suatu proses.
2.
Pesan
Pesan
adalah susunan simbol yang penuh arti tentang orang, objek, kejadian yang
dihasilkan oleh interaksi dengan orang. Untuk berkomunikasi seseorang harus
sanggup menyusun suatu gambaran mental, memberi gambaran itu nama dan
mengembangkan suatu perasaan terhadapnya. Simbol-simbol yang digunakan dalam
pesan dapat berupa verbal dan nonverbal.
Dalam
komunikasi organisasi kita mempelajari ciptaan dan pertukaran pesan dalam
seluruh organisasi. Pesan dalam organisasi ini dapat dilihat menurut beberapa
klasifikasi, yang berhubungan dengan bahasa, penerima yang dimaksud, metode
difusi dan arus tujuan dari pesan.
Pengklasifikasian
pesan menurut bahasa dapat pula dibedakan atas pesan verbal dan noverbal. Pesan
verbal dalam organisasi misalnya seperti surat, memo, pidato, percakapan.
Sedangkan pesan nonverbal dalam organisasi terutama sekalo yang tidak diucapkan
atau tidak ditulis seperti, bahasa gerakan badan, sentuhan, nada suara,
ekspresi wajah dan sebagainya.
Klasifikasi
pesan menurut penerima yang diharapkan dapat pula dibedakan atas pesan internal
dan eksternal. Pesan internal khusus dipakai karyawan dalam organisasi
misalnya, memo, bulletin dan rapat-rapat. Sedangkan pesan eksternal adalah
untuk memenuhi kebutuhan organisasi sebagai sistem terbuka yang berkaitan
dengan lingkungan dan masyarakat umum. Pesan eksternal ini misalnya iklan,
usaha hubungan dengan masyarakat, usaha mengenai penjualan atau pelayanan.
Beberapa
pengklasifikasian pesan yang lain adalah menurut bagaimana pesan itu
disebarluaskan, yaitu dengan perangkat keras seperti televisi, telepon, radio
dan sebagainya, atau dengan perangkat
lunak seperti surat, nota, lpaporan atau hal-hal lisan seperti rapat, obrolan,
interaksi dan lain sebagainya. Pengklasifikasian pesan yang lain yaitu
berdasarkan tujuan daripada pengiriman dan penerimaan pesan. Atau dengan kata
lain mengapa pesan dikirim dan diterima dalam organisasi (Redding dalam
Muhammad, 2009:70).
Ada
klasifikasi pesan yang lain daripada apa yang dikemukakan Redding ini yaitu
yang dikemukakan Thayer. Thayer mengemukakan empat fungsi pesan khusus dari
arus pesan dalam organisasi yaitu; untuk memberi informasi, untuk mengatur,
untuk membujuk dan untuk mengintegrasikan. Pesan informasi dan membujuk adalah
bersamaan maksudnya dengan pesan tugas bagi Redding. Sedangkan pesan yang untuk
mengatur, sama maksudnya dengan pesan pemeliharaan dari Redding dan klasifikasi
pesan mengintegrasikan hampir sama dengan pesan kemanusiaan bagi Redding.
3.
Jaringan
Organisasi
terdiri dari satu satu seri orang yang tiap-tiapnya menduduki posisi atau
peranan tertentu dalam organisasi. Ciptaan dan pertukaran pesan dari
orang-orang ini sesamanya terjadi melewati suatu set jalan kecil yang dinamakan
jaringan komunikasi.
Jaringan
komunikasi dapat dilihat dari dua prespektif. Pertama, kelompok kecil sesuai
dengan sumber daya yang dimilikinya akan mengembangkan pola komunikasi yang
menggabungkan beberapa struktur jaringan komunikasi. Jaringan komunikasi ini
merupakan sistem komunikasi umum yang akan digunakan oleh kelompok dalam
mengirimkan pesan dari satu irang ke orang lain. Kedua, jaringan komunikasi
dapat dipandang sebagai struktur formal yang diciptakan oleh organisasi sebagai
sarana komunikasi organisasi (Wiryanto, 2006:60).
Suatu
jaringan komunikasi ini mungkin mencakup hanya dua orang, beberapa orang, atau
keseluruhan organisasi. Hakikat dan luas dari jaringan ini dipengaruhi oleh
banyak faktor antara lain, hubungan peranan, arah dan arus pesan, hakikat seri
dari arus pesan, dan isi dari pesan. Masing-masing faktor yang mempengaruhi
jaringan komunikasi ini sebagai berikut.
Peranan
tingkah laku dalam suatu organisasi menentukan siapa yang menduduki posisi atau
pekerjaan tertentu baik dinyatakan secara formal maupun tidak formal. Faktor
kedua yang mempengaruhi hakikat dan luas jaringan komunikasi adalah arah dan
jaringan. Secara tradisional ada tiga klasifikasi komunikasi kepada atasan dan
komunikasi horizontal.
Faktor
terakhir yang mempengaruhi jaringan komunikasi adalah proses serial dari pesan.
Proses serial ini adalah suatu istilah komunikasi yang maksudnya selangkah demi
selangkah atau dari orang kepada orang lain. Pesan yang dikirmkan secara
berantai tidak akan diterima secara persis sama sampainya kepada orang yang
dituju. Adakalanya pesan itu hilang sebagian dijalan atau tidak lengkap,
adakalanya ditambah-tambah sehingga artinya mungkin jauh berbeda atau berubah.
Makin seri yang dilalui pesan, makin banyak kemungkinan pesan itu ditambah atau
hilang atau dipertajam.
4. Keadaan
Saling Tergantung
Konsep
kunci komunikasi organisasi keempat adalah keadaan yang saling tergantung satu bagian
dengan bagian lainnya. Hal ini telah menjadi sifat dari suatu organisasi yang
merupakan suatu sistem terbuka. Bila suatu bagian dari organisasi mengalami
gangguan maka akan berpengaruh kepada bagian lainnya dan mungkin juga kepada
seluruh sistem organisasi.
Begitu
juga halnya dengan jaringan komunikasi dalam suatu organisasi saling
melengkapi. Implikasinya, bila pimpinan membuat suatu keputusan dia harus
memperhitungkan implikasi keputusan itu terhadap organisasinya secara
menyeluruh.
5. Hubungan
Konsep
kunci yang kelima dari komunikasi organisasi adalah hubungan. Karena organisasi
merupakan suatu sistem terbuka, sistem kehidupan sosial maka untuk berfungsinya
bagian-bagian itu terletak pada tangan manusia. Dengan kata-kata lain jaringan
melalui mana jalannya pesan dalam suatu organisasi dihubungkan oleh manusia.
“Keefektifan hubungan antarpribadi ditentukan oleh kemampuan dalam
mengkomunikasikan secara jelas apa yang ingin disampaikan, menciptakan kesan
yang diinginkan, atau bagaimana mempengaruhi orang lain” (Supratiknya,
1995:24).
Sikap,
skill, moral dari seorang pengawas
misalnya mempengaruhi dan dipengaruhi oleh hubungan yang bersifat organisasi. Hubungan
manusia dalam organisasi berkisar mulai dari yang sederhana yaitu hubungan di
antara dua orang atau dyadic sampai
kepada hubungan yang kompleks, yaitu hubungan dalam kelompok-kelompok kecil,
maupun besar, dalam organisasi.
6.
Lingkungan
Lingkungan
adalah semua totalitas secara fisik dan faktor sosial yang diperhitungkan dalam
pembuatan keputusan mengenai individu dalam suatu sistem. Lingkungan ini dapat dibedakan atas
lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Yang termasuk lingkungan internal
adalah personalia (karyawan), staf, golongan fungsional dari organisasi, dan
komponen organisasi lainnya seperti tujuan, produk dan sebagainya. Sedangkan
lingkungan eksternal dari organisasi adalah langganan, leveransir, saingan dan
teknologi (Muhammad, 2009:74).
7.
Ketidakpastian
Ketidakpastian
adalah perbedaan informasi yang tersedia dengan informasi yang diharapkan.
Untuk mengurangi faktor ketidakpastian ini organisasi menciptakan dan menukar
pesan di antara anggota, melakukan suatu penelitian, pengembangan organisasi,
dan menghadapi tugas-tugas yang kompleks dengan integrasi yang tinggi. Ketidakpastian dapat disebabkan oleh
terlalu sedikit informasi yang diperlukan dan juga karena terlalu banyak yang
diterima.
Sumber:
- Muhammad, Arni, 2004, Komunikasi Organisasi, Bumi Aksara, Jakarta
- Supratiknya, A, 1995, Tinjauan Psikologis Komunikasi Antarpribadi, Kanisius, Yogyakarta
- Wiryanto, 2006, Ilmu Komunikasi, Grasindo, Jakarta