Selasa, 22 April 2014

Dampak Telepon Seluler
Dampak Positif:

  • Mempermudah komunikasi. Misalnya saja ketika orang tua atau pihak keluarga akan menjemput anak ketika pulang sekolah/selesai melakukan kegiatan diluar rumah. Penggunaan ponsel meningkatkan konektivitas, baik jarak dekat maupun jarak jauh, dan mengurangi jumlah waktu dimana kita tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain. Dahulu kita perlu hadir secara fisik dengan seseorang di era pra-handphone, tetapi hari ini kita dapat berbicara dengan seseorang dimana saja, sambil berjalan-jalan atau duduk di cafe.
  •  Menambah pengetahuan tentang perkembangan teknologi. Karena bagaimanapun teknologi ini hari ini sudah merambah hingga kepelososk-pelosok desa, dampak demografis, dampak positif ponsel memiliki pengaruh yang berbeda pada demografis yang berbeda. Warga yang lanjut usia, terutama mereka yang memiliki masalah mobilitas, bisa mengurangi rasa terisolasi dengan menggunakan ponsel dan tidak bergantung pada kunjungan dari orang lain untuk tetap berhubungan dengan dunia luar. Kemudian pada anak-anak dan remaja adalah unutk memungkinkan mereka untuk mengembangkan kemandirian mereka. Dari hasil penelitian 2007 oleh Australia National University mengungkapkan bahwa 30%orang tua akan membiarkan anak mereka tetap berada di luar jika mereka memegang ponsel agar tetap bisa di hubungi.
  • Memperluas jaringan persahabatan , dunia kerja dan bisnis, Selain mempengaruhi komunikasi pribadi kita, dampak positif ponsel juga telah mempengaruhi cara kita melakukan bisnis. Studi mengenai dampak positif ponsel bagi kehidupan sosial ini juga menemukan bahwa setengah dari respon menggunakan ponsel mereka untuk tujuan bisnis saat melakukan liburan, mengaburkan batas antar kehidupan kerja dan kehidupan pribadi.
  • Jenis Komunikasi, Dampak positif ponsel yang terakhir ini adalah memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi dalam berbagai cara, termasuk panggilan, pesan teks, IM (Instant Messaging), dan email. Berkomunikasi melalui teks memungkinkan seseorang untuk melakukan percakapan dengan orang lain yang mungkin tidak tepat untuk dilakukan di depan umum atau di acara tertentu, seperti dalam sebuah acara rapat. Dengan terciptanya smartphone, pengguna sekarang dapat mengakses akun jejaring sosial mereka melalui ponsel mereka, meningkatkan jumlah metode dimana seseorang dapat berkomunikasi.
Dampak Negatif :
Dampak negatif ini merupakan kecanduan ponsel tersebut jika saja hanya dibiarkan begitu saja akan berakibat fatal terhadap kondisi penggunaaan ponsel. Efek ketergantungan yang terjadi akan semakin besar dan merusak psikologis terhadap dirinya sendiri. Salah satu penyebab utama yang seringa menjadi acuan kecanduan ponsel adalah kemudahan akses yang diberikan oleh ponsel pintar tersebut. Dengan kemudahan semua akses itulah pengguna merasa mempunyai kesangan tersendiri terhadap hal baru yang ditawarkan oleh ponsel pintarnya tersebut.
Seorang peneliti bernama Prof. Carry mengatakan bahwa menjadi subjek aliran data yang konstan atau overload informasi menghadirkan risiko nyata ketidakpedulian terhadap informasi yang benar-benar tidak diperlukan dan menjadikan anda kurang mengontrol kehidupan. Dan pendapat tersebut terbukti dengan dampak negatif penggunaan ponsel yang sering dialami oleh sebagian penggunanya. Para pengguna ponsel tersebut akan selalu memprioritaskan hal baru yang ada disponselnya, meskipun ada hal laiin yang lebih penting. Selain itu pengguna ponsel tidak hanya dikalangan orang-orang remaja hingga dewasa saja, bahkan anak TK dan SD pun sudah dibekali ponsel oleh orang tuanya. Antara lain;

  • Kesehatan, Penelitian yang dilakukan oleh Badre tentang dampak negatif penggunaan ponsel bagi kesehatan tertuju pada pola tidur seseorang. Badre menemukan bahwa ketika seorang anak menggunakan telepon dan GSM secara berlebihan akan mengakibatkan kesulitan tidur pada malam hari. Tentunya hal ini akan berdampak pada tingkat kelelahan dan stres, selain itu dampak buruk penggunaan ponsel adanya radiasi sinyal RF. Radiasi ini bisa meningkatkan potensi terkena kanker, terutama pada anak-anak.
  • Mengganggu Perkembangan Anak. Dengan canggihnya fitur-fitur yang tersedia di hand phone (HP) seperti : kamera, permainan (games) akan mengganggu siswa dalam menerima pelajaran di sekolah. Tidak jarang mereka disibukkan dengan menerima panggilan, sms, miscall dari teman mereka bahkan dari keluarga mereka sendiri. Lebih parah lagi ada yang menggunakan HP untuk mencontek (curang) dalam ulangan/ujian. Bermain HP saat guru menjelaskan pelajaran dan sebagainya. Kalau hal tersebut dibiarkan, maka generasi yang kita harapkan akan menjadi budak teknologi
  • Efek radiasi. Selain berbagai kontroversi di seputar dampak negatif penggunaannya,. penggunaan HP juga berakibat buruk terhadap kesehatan, ada baiknya siswa lebih berhati-hati dan bijaksana dalam menggunakan atau memilih HP, khususnya bagi pelajar anak-anak. Jika memang tidak terlalu diperlukan, sebaiknya anak-anak jangan dulu diberi kesempatan menggunakan HP secara permanen.
  • Sangat berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku siswa. Jika tidak ada kontrol dari guru dan orang tua. HP bisa digunakan untuk menyebarkan gambar-gambar yang mengandung unsur pornografi. Semakin melunturnya nilai moral dan sopan santun. Bahkan timbulnya kejahatan dan penipuan dalam sms.
  • Anak kita akan sulit diawasi, khususnya ketika masa-masa pubertas, disaat sudah muncul rasa ketertarikan dengan teman cowok/ceweknya, maka HP menjadi sarana ampuh bagi mereka untuk komunikasi, tetapi komunikasi yang tidak baik, hal ini akan mengganggu aktifitas yang seharusnya mereka lakukan, shalat, makan, belajar bahkan tidur !! Karena mereka asyik sms-smsan dengan teman lawan jenisnya.
  • Pemborosan. Dengan mempunyai HP, maka pengeluaran kita akan bertambah, apalagi kalau HP hanya digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat maka hanya akan menjadi pemborosan yang saja.
  • Menciptakan lingkungan pergaulan sosial yang tidak sehat. Ada keluarga yang tidak mampu, tetapi karena pergaulan dimana teman-temannya sudah dibelikan HP sehingga mereka merengek-rengek kepada orang tuanya padahal orang tuanya tidak mampu, atau bahkan menimbulkan gap antara gank HP keren dan gank HP jadul atau yang belum memiliki.
  • Rawan terhadap tindak kejahatan. Ingat, pelajar merupakan salah satu target utama dari pada penjahat. Apalagi HP merupakan perangkat yang mudah dijual, sehingga, anak-anak yang menenteng HP "high end" bisa-bisa dikuntit maling yang mengincar HPnya.
  • Membentuk sifat hedonisme pada anak. Ketika keluar gadget terbaru yang lebih canggih, mereka pun merengek-rengek meminta kepada orang tua, padahal mereka sebenarnya belum memahami benar manfaat setiap fitur-fitur baru secara menyeluruh.
  • Dengan ponsel masyarakat kini lebih cenderung menjadi masyarakat yang malas karena hanya dengan ponsel dapat melakukan berbagai aktifitas komunikasi sehingga proses interaksi secara langsung atau tatap muka dengan orang lain jarang dilakukan.
Namun yang paling berbahaya dan sering kita temui adalah efek termal yang ditimbulkan oleh ponsel dan BTS dari provider, level batas radiasi elektromagnetik yang diperbolehkan menurut standar WHO (World Health Organization) adalah 4,5 watt/m2 untuk perangkat yang menggunakan frekuensi 900 MHz dan 9 watt/m2 untuk frekuensi 1800 MHz. Level maksimum yang dikeluarkan oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers) 6 watt/m2 untuk frekuensi 900 MHz dan 12 watt/m2 untuk frekuensi 1800 MHz.
Berdasarkan pengukuran di lapangan, pada jarak sekitar satu meter dari jalur pita pancar utama menara BTS yang berfrekuensi 1.800 MHz, diketahui bahwa total radiasi yang dihasilkan sebesar 9,5 watt/m2. Jika tinggi pemancarnya sekitar 12 meter, maka orang yang berada di bawahnya terkena radiasi sebesar 0,55 watt/m2. Secara teoritis, jumlah itu memang tidak berbahaya. Meskipun hitungan secara matematis menunjukkan bahwa efek negatif pemancar berfrekuensi tinggi itu relatif kecil, beberapa negara justru mulai memperhatikannya secara serius.
Menurut Joachim Schuz, peneliti dari Universitas Mainz, Jerman, efek termal dan radiasi pemancar selular merupakan wacana yang sedang diteliti secara intensif. Beberapa negara seperti Jerman, Austria, Spanyol, dan Perancis, telah meneliti efek radiasi elektromagnetik frekuensi tinggi dalam kaitannya dengan kesehatan. Di samping efek radiasi, pemancar berfrekuensi tinggi itu juga menghasilkan efek termal di sekitar pemancarnya. Semakin tinggi frekuensi suatu pemancar, semakin tinggi pula panas yang dihasilkan. Sebagai contoh, pemancar berfrekuensi 1.900 MHz dapat menghasilkan panas sampai 200 derajat celcius dalam radius dua meter.
Sebenarnya yang perlu diwaspadai dari menara BTS itu adalah efek jangka panjang yang belum diketahui. Kajian mendalam seharusnya justru kepada struktur tanah untuk pondasi menara BTS; apakah tanahnya labil, dan secara geologis termasuk daerah patahan atau tidak ? Sebab, struktur bangunan menara itu sendiri yang dapat berisiko roboh dan menimbulkan bahaya kecelakaan. Karena itu, masyarakat yang berada di bawah atau di sekitar menara BTS tidak perlu cemas, sebab tidak akan mengganggu kesehatan.
Justru robohnya menara yang berkaitan dengan kualitas konstruksi yang perlu diwaspadai. Kalau secara teknis konstruksi menara sudah memenuhi syarat, warga di sekitar menara boleh tidur tenang. Sekali lagi, sama sekali tidak berkaitan dengan urusan radiasi.
Dengan membaca dampak positif dan negative dari telepon seluler ini, kita tahu bahwa perlu perhatian khusus bagi teknologi yang ini. Karena selain banyak manfaatnya, namun juga lebih banyak mudarat atau kerugian ketika tidak berhati hati dalam penggunaannya. Terutama untuk generasi muda penerus bangsa, jangan sampai dirusak dengan pemanfaatan teknologi yang salah dan merugikan bangsa kita sendiri. Mari bersama sama kita awasi perkembangan teknologi telepon seluler ini agar dapat berguna ssuai dengan fungsinya.

Sumber:
http://ponselter.blogspot.com/2009/03/dampak-positif-dan-negatif-penggunaan.html
http://otomotoshare.wordpress.com/2013/12/13/dampak-negatif-dari-ponsel-dan-tower-bts-base-transceiver-station/